Selasa, 12 Juli 2011

Public Relations dalam Profesi dan Praktik

Public Relations memengaruhi hampir setiap orang yang mempunyai hubungan dengan orang lain. Kita semua mempraktikkan public relation dengan berbagai cara dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah organisasi, setiap telepon, surat, dan pertemuan merupakan kegiatan public relations.
Praktisi public relations belum menjadi profesi seperti praktisi hukum, akuntan, atau dokter, karena profesi-profesi tersebut telah dilatih, disertifikasi, dan diawasi. Namun, tidak ada yang dapat menghalangi seseorang untuk membuka praktik sebagai spesialis public relations, meskipun yang bersangkutan tidak memiliki pendidikan formal dalam bidang PR.
Seiring berkembangnya bidang public relations, berkembang pula profesi ini. The International Association of Business Communicators, organisasi besar yang menitikberatkan pada komunikasi internal, memiliki 12.500 anggota. The Public Relations Society of Amerika atau Perhimpunan Public Relations Amerika (PRSA), beranggotakan 18.500 dengan 109 cabang, telah mengakreditasi sekitar 1/3 anggotanya melalui ujian standarisasi. PRSA juga telah memiliki lisensi sah untuk praktisi public relations, sama seperti akuntan dan pengacara. Tujuan utama PRSA adalah meningkatkan profesionalisme di bidang public relations. Profesi public relation mempunyai kode etik, yang sangat menekankan pada tanggung jawab etis.
Marketing dan penjualan mempunyai tujuan utama menjual produk dari organisasi, periklanan bertujuan menjual produk melalui iklan yang ditayangkan, sedangkan public relations menjual organisasi itu sendiri, dengan mengutamakan kepentingan publik. Public Relations yang baik tidak dapat dibeli, tetapi harus diciptakan. Kredibilitas yang diperoleh dari kegiatan public relations dapat melebihi yang diperoleh dari periklanan.
Public Relations yang baik tidak dapat dibeli, tetapi harus diciptakan. Kredibilitas kegiatan Public Relations dapat melebihi periklanan. Berikut adalah perbedaan antara public relations, advertising, marketing, dan branding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar