Rabu, 13 Juli 2011

Humas MC DONALDS Indonesia

Manajemen adalah proses mengelola dimana di dalamnya terdapat kegiatan merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi.

Manajemen pemasaran global adalah kegiatan perncanaan, pengelolaan, pengaturan, pengawasan, dan pengevaluasian terhadap komponen-komponen pemasaran suatu organisasi perusahaan yang melibatkan fungsi dan cakupan yang lebih luas lagi yaitu merambah dalam lingkup dunia. Proses ini berfokus pasa sumber daya manusia, uang, alam, dan asset-asset.

Prinsip pemasaearan global yaitu:

- costumer value

- value equation

- competitive (keunggulan diferensial)

Alasan suatu perusahaan melakukan global marketing adalah untuk mengejar pertumbuhan dan juga keuntungan yang lebih besar lagi, serta memperbanyak cabang produksi sehingga dapat melakukan portofolio dalam penanaman dan penambahan modal.

Dalam orientasi manajemen, kegiatan pemasaran global ini dibagi menjadi beberapa pola pikir yaitu langkah suatu perusahaan untuk menentukan proses selanjutnya yang akan diambil melalui :

1. etnosentris

yaitu pola pikir yang menganggap negaranya superior, menganggap selera Negara lain adalah sama, dan tidak melakukan studi pasar dalam hal pemasaran produk/jasanya.

2. polisentris

Yaitu menganggap setiap Negara adalah unik, setiap Negara memiliki perbedaan selera, dan perusahaan ini melakukan studi pasar dalam pemasaran produk/jasanya.

3. regiosentris

yaitu melihat wilayah pemasaran berdasarkan wilayah yang telah dikelompokkan berdasar wilayah terdekat yang biasanya memiliki banyak kemiripan.

4. geosentris

yaitu melihat pasar sebagai seluruh pelanggan dunia.

Jenis – jenis pemasaran global :

Ò domestic marketing

Ò export marketing

Ò international marketing

Ò multinational marketing

Ò global / transnational marketing

Sistem Ekonomi dalam Manajemen Pemasaran Global

ý Market Capitalism

System ekonomi dimana individu dan perusahaan mengalokasikan sumber daya dan produksinya (dimiliki secara pribadi). Sedangkan tugas negara adalah memastikan terjadinya persaingan sehat serta melindungi konsumen.

Contohnya : AS, Amerika Utara, Eropa Barat

ý Centrally Planned Socialism

Suatu system ekonomi dimana pemerintah memiliki kekuasaan yang besar untuk melayani kebutuhan public.

Contohnya : Rusia, India, Uni Soviet

ý Centrally Planned Capitalism

Suatu system ekonomi dimana sumber daya digunakan secara intensive oleh pemerintah.

Contohnya ; Swedia, Cina

ý Market Socialism

Suatu system ekonomi dimana dalam satu negara terdapat beberapa aturan.

Contohnya : India, Cina

2.2 SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONONG (STP)

Dalam Pemasaran Global hendaknya suatu perusahaan menentukan suatu strategi, target dan posisi produknya di mata konsumen.

Ø Global Segementing → suatu proses membagi pasar ke dalam sekelompok pelanggan yang memiliki perilaku yang sama / memiliki kebutuhan yang serupa.

Menurut Theodore Levitt (1980s) :

“ Konsumen di negara berbeda mencari yang variatif dan karenanya timbul segmen baru yang sama yang ada di pasar dunia.”

Dasar Segmentasi → factor-faktor yang mempengaruhi tuntutan atau respon pelanggan yang berbeda.

Dasar Segmentasi tersebut antara lain :

1. Segmen geografis : Segmen ini mempunyai keuntungan mudah dikunjungi karena lebih dekat sehingga ekonomis. Namun kerugiannya tidak menjamin daerah yang berdekatan memiliki kesamaan.

Contoh : Jepang dan Vietnam.

2. Segmen Demografis : Karakter populasi yang dapat diukur seperti usia, gender, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.

Contoh : Coca-Cola, Sony, MTV target para remaja.

3. Segmen Psikografis : Melibatkan pengelompokkan perilaku nilai, gaya hidup dan kepribadian.

Contoh : Porsche Cars North Amerika diperuntukkan bagi lelaki 40 tahun ke atas dengan pendapatan $200.000 per tahun.

4. Segmen Psikografik :

a. Strivers (26%), kelompok umur rata-rata 31 tahun mengejar kesuksesan dan materi.

b. Achievers (22%), kelompok berlebihan materi, mobile, telah menemukan kesuksesan, mengutamakan kualitas.

c. Preasured (13%), kelompok wanita yang mengalami tekanan dalam hidup akan tetapi mempunyai keuntungan konstan.

d. Adapters (18%), kelompok usia lanjut yang menjaga nilai-nilai hidup.

e. Traditional (16%), kelompok di bawah adapters yang menjaga nilai-nilai sejarah, budaya, dan leluhurnya.

5. Segmen Perilaku : Fokus kepada seseorang membeli atau menggunakan suatu produk tertentu, seberapa sering dan seberapa banyak menggunakan produk tersebut (kejadian, manfaat, guna, sikap).

6. Segmen Manfaat : Fokus kepada persamaan nilai dimana pendekatan ini akan sukses dengan memiliki pemahaman superior terhadap masalah (dapat berguna dalam memecahkan masalah).

Ø Global Targeting → Suatu kegiatan dalam mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang sudah teridentifikasi.

Kriteria Dasar Targeting :

1.Ukuran segmen dan potensi pertumbuhan

2.Kemungkinan akseptansi pasar

3.Struktur persaingan

4.Sesuai dan layak

5.Akses ke jaringan yang sudah ada

Kriteria seleksi Segmen Pasar Global

Tiga Kategori Dasar dalam Strategi Pasar Sasaran Global :

1.Standardized Global Marketing (menawarkan bauran pemasaran yang sama pada semua potensial yang ingin dilayani).

2.Concentrated Global Marketing (merancang bauran pemasaran untuk menjangkau segmen tunggal dalam pasar global).

3.Differential Global Marketing (menargetkan dua atau lebih segmen pasar yang berbeda dan melayani mereka dengan bauran pasar yang berbeda pula).

Ø Positioning Produk → Penamaan suatu produk agar produk tersebut melekat di benak konsumen.

Pendekatan Dalam Positioning Global :

1. High Tech Positioning (Komputer, Vide, Mobile)

2. High Touch Positioning (Citra Konsumen), dimana :

a. Menonjolkan manfaat suatu produk

b. Memiliki nilai “nature” dan memiliki “global Appeal (village)”

c. Matearialism (kemakmuran), heroism (universal).

Konsep Positioning :

Proporsi Nilai :

Strategi Pengembangan Penentuan Posisi :

2.3 PROMOTION

Dalam materi ini, kami hanya akan memaparkan tentang strategi promosi. Dimana strategi promosi ini berupa iklan, promosi penjualan, penjulan personal dan hubungan masyarakat (public relation/PR), semuanya digunakan untuk membantu organisasi berkomunikasi dengan konsumennya, menjalin kerjasama antarorganisasi, masyarakat, dan sasaran lainnya. Strategi promosi memainkan peran penting dalam menempatkan posisi produk di mata dan benak pembeli. Promosi memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk pembeli serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian. Ratusan juta dolar dihabiskan untuk kegiatan promosi setiap tahun. Hal ini mendasari pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan promosi secara efektif dan efisien.

Jenis-jenis Promosi :

1. Promotion masal

- Public relation

- Event

o Olimpic Day rum

o Fitness fun with Ronald Mcdonal

- Iklan

o Iklan media cetak

o Iklan TV

2. Personal

- Sales Promotion

o Catalog Menu

o Brosur

o Discount

o Mcd Value lunch

o VIP card

o Gift

o Mcd Value Ramadan

o Mcd delivery coupons

o Ramadan goodies

- Direct Marketing

o Delivery Service

o Drive Thru

2.4 Pengertian Public Relation

Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas (bahasa Inggris: public relation) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.

Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.

Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan. Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :

ÄMembuat kesan (image)

ÄPengetahuan dan pengertian

ÄMenciptakan ketertarikan

ÄPenerimaan

ÄSimpati

Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Posisi Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya.

Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di depan publik, menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.

2.5 Perusahaan Global yang memakai promosi “Public Relation (PR/Event)”

Profile McDomald’s

McDonald's Corporation NYSE: MCD (di Indonesia terkenal dengan sebutan McD, dibaca Mek-di) adalah rangkaian rumah makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan utama di restoran-restoran McDonald's adalah hamburger, namun mereka juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng, filet ayam dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada.

Bisnis perusahaan ini dimulai di tahun 1940 dengan dibukanya sebuah restoran oleh Dick dan Mac McDonald, di San Bernardino, California. Mereka memperkenalkan "Speedee Service System" pada tahun 1948, yang kemudian menjadi pinsip dasar restoran siap-saji moderen. Maskot awal McDonald's, yang bernama Speede, adalah seorang pria dengan kepala berbentuk hamburger yang menggunakan topi koki. Speede kemudian digantikan oleh Ronald McDonald di tahun 1963.

McDonald's saat ini tidak menjadikan tahun 1940 sebagai tahun kelahiran restoran McDonald's. Mereka memilih 15 April 1955, ketika Ray Kroc membeli lisensi waralaba McDonald's dari Dick dan Mac di Des Plaines, Illinois, sebagai hari kelahirannya. Kroc kemudian membeli saham dari McDonald's bersaudara dan memimpin perusahaan ini melakukan ekspansi ke seluruh dunia. Saham McDonald's mulai dijual kepada publik tahun 1965.

Sifat agresif yang dimiliki Kroc bertentangan dengan keinginan McDonald bersaudara. Kroc dan McDonald bersaudara bertikai untuk mengontrol bisnis ini, namun akhirnya McDonald bersaudara lah yang pergi meninggalkan perusahaan. Pertikaian ini didokumentasikan baik dalam otobiografi Kroc maupun otobiografi McDonald bersaudara. Situs di mana McDonald bersaudara pertama kali mendirikan restoran kini dijadikan monumen.

Dengan ekspansi agresifnya ke seluruh penjuru dunia, McDonald's dijadikan sebagai simbol globalisasi dan penyebar gaya hidup orang Amerika.

Sampai pada tahun 2004, McDonald's memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang.

Lambang McDonald's adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas.

Restoran McDonald's pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.

BAB III

STUDI KASUS

3.1 Including event Mc Donald’s

· Kasus 1

“Latin Grammy Award di Florida Selatan, Dallas, Los Angeles dan New York”

McDonald's adalah sebuah perusahaab yang akan menjadi sponsor Latin Grammy Award dengan sejumlah kegiatan promosi, mencangkup juga tur, karnival dan doorprize.

Perusahaan ini membuat sebuah museum berjalan untuk mengenang beberapa artis terkenal dari latin. The Museo de la Música McDonald's mendatangi beberapa pasar di tujuh bulan ini untuk memberikan pengunjung artefak dari Latin Celia Cruz, Selena, Tito Puente, El Gran Combo. Termasuk juga Gitar Gibson Pod Station, yang menawarkan berbagai demonstrasi musik, dan beasiswa di mana peserta dapat memperoleh informasi tentang program-program tertentu.

Di luar acara tersebut, McDonald's menjadi tuan tumah Latin Grammy Street dan berkerjasama dengan artis – artis terkenal yang berasal dari latin. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 30 September di Chicago bertempat di Florida Selatan, Dallas, Los Angeles dan New York yang berakhir pada 28 Oktober.

Ini adalah tahun kedelapan dari Latin Grammy Award. Acara ini berlangsung pada 8 November di Las Vegas.

McD melakukan sposnsor yang salah satunya adalah doorprize, dimana McD akan mengirim hadiah kepada 10 ribu pemenang dalam suatu perjalanan untuk menghadiri Grammy yang akan diselenggarakan. Hadiah yang disediakan termasuk tiket pesawat, akomodasi hotel untuk dua malam dan uang tunai sebesar $ 500.

· Kasus 2

“Acara Sahur Yuk Sahur di Indonesia”

Contoh promosi McD yang menggunakan PR adalah mensponsori acara “ sahur yuk sahur “ di Tv7 ( trans 7 ). Acara ini tayang pada pukul 02.30 – 04.30 WIB dengan pembawa acara Vincent dan Desta ( Club80’s ). Dalam acara tersebut, menggunakan konsep radio yang dimana Vincent dan Desta menjadi penyiarnya.

Berikut adalah bentuk – bentuk sponsorship McD dalam acara sahur yuk sahur adalah :

Penayangan iklan McD di setiap jeda acara.
Pengucapan password dalam quiz interaktive menggunakan slogan McD yaitu ” i’m Lovin it ”
Pemajangan marchendise dan atribut produk layout McD dalam layout studio.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari PR atau event promotion yang dilakukan oleh McD. Tujuan dari sponsorship tersebut adalah menarik konsumen untuk sahur atau makan saat bulan ramadhan dengan produk McD.

3.2 Analisis

Tujuan dari kedua event tersebut sama secara global, dimana McD ingin lebih mempromosikan produknya dengan cara lebih dekat lagi dengan konsumen dimana konsumen McD tidak terbatas oleh usia, dimana semua kalangan dapat menikmatinya.

Manfaat untuk McD dalam kasus pertama.

· Brand McD merjadi lebih baik di mata konsumen Latin khusunya dan masyarakat dunia umumnya, karena McD menjadi sponsor bahkan menjadi tuan rumah pada suatu acara besar yaitu Grammy Awards yang diadakan di daerah Amerika Latin.

· Selain itu, McD pun mendapatkan profit yang cukup besar dari acara tersebut, hal ini terbukti dari berkesinambungannya McD menjadi sponsor pada acara Grammy awar tersebut, hingga mencapai grammy award ke- 8.

Manfaat McD dalam kasus kedua.

· Meningkatkan konsumerisme masyarakat dalam pembelian McD dimana dengan adanya acara ini membuktikan bahwa McD dapat melakukan delivery kapanpun termasuk pada waktu sahur.

Perbandingan event pada kasus pertama dan event pada kasus kedua

Menurut kami event pada kasus pertama ( acara Grammy ) yang diselenggarakan oleh McD cukup sukses, sedangkan pada kasus kedua promo yang dilakukan oleh McD kurang berhasil karena acara yang diselenggarakan tidak berkesinambungan, itu membuktikan bahwa Public Relation McD di luar negeri jauh lebih baik daripada public relation yang terdapat di Indonesia.

3.3 Tanggapan

Mc Donald’s merupakan perusahaan yang telah mendunia sebagai restoran cepat saji yang kini banyak digemari anak-anak hingga orang tua. Disini jelas terlihat bahwa humas Mc Donald’s mampu membuat ketertarikan bagi konsumen baik dari produk yang dihasilkan maupun pelayanan yang cepat tanggap. Selain itu humas Mc Donald’s mampu menyelenggarakan maupun mensponsori acara-acara yang bersifat sosial sehingga mampu menarik simpati konsumen.

Hampir di setiap kota-kota besar di dunia Mc Donald’s selalu hadir dengan menu-menu yang disesuaikan dengan gaya hidup yang ada di kota tersebut. Mc Donald’s juga mampu mengalahkan para pesaingnya yang semakin banyak di setiap negara. Ini semua membuktikan bahwa sasaran humas dari Mc Donald’s adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas Mc Donald’s mampu membina hubungan harmonis dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya.

Media Radio

Aspek-aspek dalam sebuah iklan:
-Pilihan Media
-Pilihan Waktu
-Pilihan Tempat
-Pilihan Ukuran
-Pilihan Frekwensi
-Pilihan Daya Tarik/kreatifitas


RADIO di Indonesia
Amerika Serikat hanya 13.000 radio ( Cakram edisi khusus Radio )

PRSSNI 800 anggota
ARSI 50 anggota
RSPD 150-an anggota
9000 lebih - RKPD, STRADA, Radio Gelap


Sedikit Brief ^^
Persaingan di industri radio yang begitu ketat bukan hanya terjadi saat ini. Jumlah radio meningkat dari sekitar 800 pada tahun 2000 menjadi sekitar 1.800 stasiun radio pada 2007 termasuk radio komunitas, radio pemerintah daerah serta radio tak berizin. Sayangnya, jumlah radio yang bertambah tidak diikuti dengan penambahan
persentase kue iklan. Ketika televisi meraih kue iklan nasional di atas 60 persen, selama tiga tahun berturut-turut perolehan iklan radio berada di angka lima persen dari kue iklan nasional.
Dari jumlah radio yang ada, hanya sekitar 20 persen yang hidup sejahtera.



Ada tiga buah alasan yang menjadi faktor-faktor yang mendukung siaran radio, antara lain adalah :

1.Radio siaran bersifat langsung
Pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit. Jika dibandingkan dengan penyiaran pesan melalui surat kabar, brosur, pamflet atau media cetak lainnya yang selain lama prosesnya juga tidak mudah menyebarluaskannya

2.Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan
Radio siaran mempunyai sifat yang cukup luas menjangkau daerah manapun.
Hal ini tercantum dalam dalam salah satu karakter radio sebagai coverage area luas.
Teknologi yang digunakan sangat memungkinkan mengatasi hambatan geografis, cuaca maupun waktu.
Apalagi dengan perkembangan teknologi satelit yang semakin membuat penyebaran siaran radio menjadi lebih mudah sehingga hal ini bisa memungkinkan terjadinya mass distributor
yaitu siaran radio dapat dinikmati oleh banyak pendengar bersama dan serentak, dan hal ini tidak mungkin dilakukan oleh media cetak.

3. Radio siaran memiliki daya tarik
Radio mempunyai unsur daya tarik tersendiri karena ada tiga hal yang menyebabkannya demikian, antara lain : a.kata-kata lisan (spoken words); b.musik (music); c.efek suara (sound effect)

Dari ketiga hal diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kata-kata lisan dapat membangun efek theatre of mind. Radio hanya menampilkan suara, sehingga bisa menumbuhkan akibat lain bagi pendengarnya, yaitu imajinasi.
Imajinasi yang biasanya muncul di benak pendengar adalah permainan sound effect yang bisa menciptakan suasana visual pendengarnya. Selain itu pengaturan musik pada siaran radio diharapkan dapat lebih memikat pendengarnya mengingat radio adalah media selintas dengar maka penyampaian informasinya harus banyak menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarnya


Pentingkah Iklan Radio?
Dari masa ke masa, peranan radio selalu penting. Bermunculannya berbagai media elektronik, termasuk maraknya Internet pun, tidak menenggelamkan radio sebagai salah satu media pilihan konsumen.

Karenanya, iklan di radio tetap perlu untuk dipertimbangkan dalam integrated marketing communication (IMC) sebuah brand campaign.

Kelebihan lain dari radio adalah lebih singkatnya waktu untuk mempersiapkan
materi iklan. Materipun bisa dikemas/dibawakan dengan gaya bahasa sedemikian rupa sehingga sesuai dengan selera pendengar lokal.

Iklan radio yang efektif adalah yang mampu melibatkan pendengarnya.
Engagement bisa diperoleh dari pemilihan kata-kata yang menarik atau humoris, dari
komponen musik dan dari sound effect lainnya.

Adakalanya, radio setempat juga menawarkan jasa untuk membacakan script iklan oleh penyiarnya. Ini bagus, karena mampu menepis kebosanan pendengar yang lelah dijejali iklan yang bertubi-tubi. Dengan gaya tersendiri, penyiar membacakan script iklan dengan renyah
dan dibumbui cerita-cerita keseharian, sehingga lebih merasuk ke benak pendengar.

Hanya saja, harus tetap dilakukan suatu monitoring khusus, untuk meyakinkan bahwa penyiar tidak terlalu jauh memodifikasi script yang dikemas untuk brand.

Karena harganya yang relatif lebih murah, iklan radio bermanfaat untuk meningkatkan frekuensi eksposure sebuah campaign. Dengan tingginya frekuensi, awareness terhadap pesan yang disampaikan melalui media radio akan dengan cepat dibangun.

Yang perlu diperhatikan adalah adanya sinergi antara pesan brand yang disampaikan lewat media radio dengan pesan brand yang disampaikan di media lainnya.

Jangan sampai masing-masing media menyampaikan hal yang tidak berhubungan, bahkan bertentangan.


Kelebihan Media Radio
-Murah (biaya produksi dan placement)
-Ketajaman Penetrasi ( sinyal kuat pendengar dari jarak jauh)
-Waktu Transmisi tak terbatas ( mengudara 24 jam)
-Imajinatif ( suara/vocal, musikal)
-Tidak memerlukan perhatian terfokus ( sambil berkendara dll)
-Bersifat Mobile ( bisa dibawa kemana saja)
-Teman Setia ( teman rasa sepi )
-Pengganti televisi ( tidak bisa lihat televisi )
-Media Intrusif ( efektif memutuskan, menyela info baru )
-Bukan media musiman ( memiliki pendengar tanpa terpengaruh musim)
-Sub-urban coverage ( jangkauan yang tidak terjangkau tv, media cetak)

Kelemahan Media Radio
-Lack of pictures (pengiklan tidak bisa demonstrasikan produknya)
-Radio menyiarkan iklan sekilas (perlu pengulangan)
-Bersifat terbagi ( pengiklan tumpang tindih menjangkau pasar)
-Local Area service ( menjangkau daerah tertentu tergantung radionya)
-Sulit dimonitor.

Kiat membuat iklan radio
-Buatlah pendengar “melihat” apa yang anda sampaikan
-Gunakan kata-kata sederhana biasa terdengar setiap hari
-Hindari kata-kata salah dengar atau salah arti
-Gunakan Sound Effect (SFX) produk yang sedang “Action”
-Ramukan jingle,dialog, penyiar, SFX, musik sefektif mungkin.
-Sesuaikan dengan gaya station radio yang dipilih
-Variasikan tema jingle bisa nge’rock, dangdut, R&B, pop, dll
-Adlips (berita/iklan dari suara penyiar)
-Spot promo (iklan promosi produk)
-Wawancara langsung .

Menilai iklan radio yang baik
(jeanny hardono---Dentsu )
1. Apakah Idenya sudah efektif untuk radio ???--------banyak ide visual dipaksakan menjadi iklan radio .
2. Apakah cukup relevan basik dengan pesan maupun target audience?
3. Apakah cukup Radikal ? Bisa menonjol iantara hiruk pikuk iklan dan acara radio ?
4. Crafting Copy yang cerdas (edit, edit, edit…..sampai perfect…).

SEGMENTASI RADIO
Ardan ( hiburan )------ Remaja (15-24 th)
ARH (hiburan & info)------ Profesional 25 – 35 th)
Colors Radio ( Musik Unik + Hiburan)---- Umum 20-30 th
Cosmopolitan ( Gaya Hidup, Bisnis)------Wanita 28 – 30 th
ELshinta ( Berita/Informasi)------Politisi , umum SES A,B.
Female ( Gaya hidup + Hiburan)-----Wanita SES A, B
Hard Rock (Gaya Hidup + Hiburan)------Anak Muda 20-30 SES AB
SC FM ( Informasi, GH, Hiburan) ------Umum 25 – 35 th.
Suara Surabaya ( Berita dan Informasi)---- Umum 25 – 35 th SES A,B
Pas FM ( Bisnis)----Prefesional 25 – 35 th SES AB.
OZ ( Hiburan, Gaya Hidup)-----Anak Muda 14 – 29 th SES B-, A+
MTV on the sky ( Gaya Hidup)------ 15 -23 th, SES A, B.
Mercury ( Informasi, infotaintment)----- SES tertentu, Umum, SES B+

Daya Tarik Radio
Di luar rumah ??
(Riset Cakram edisi Radio 2004)
BANDUNG
• Rumah ( 86 %)
• Mobil ( 3 %)
• Tempat kerja ( 1 %)
• Tempat Lain ( 11 %)
JAKARTA
• Rumah ( 79 %)
• Mobil ( 4 %)
• Tempat kerja ( 6 %)
• Tempat Lain ( 11 %)

SEGMENTASI RADIO di SURABAYA
Colors Radio (hiburan Anak muda) ------- Casual ‘n Fun, Sex Room
DJ FM Radio ( Hiburan Anak Muda) ---- Wake Up Get Up, Time Traxx.
EBS FM ( Musik dan Informasi)--- Hot 40, Agenda Pagi, Afternoon Show
Global FM ( Radio Keluarga) ---- Global evergreen, Global Mandarin.
Hard Rock ( Hiburan Anak Muda) --- Drive’n Jive, Guys Talk, Rock The Night.
Kota ( Radio Dangdut)---- Seputar Kota, Dendang Surabaya, Dangdut Mania.
Mercury ( (Berita dan Hiburan) --- Mercury Hot News, Mercury Oldiest.
SCFM ( Berita dan gaya HIdup)---- Indonesia First Channel, SurabayaFC.
Suara Surabaya ( Radio Informasi)--- Kelana Kota, Dialog Interaktif.
Suzana ( Hiburan dan Berita Ringan)– Opini Pagi, Tria Burulu, Suegele lek.


Radio Jaringan di Indonesia

Jaringan merupakan salah satu konsep yang diusung radio-radio swasta guna merebut hati pendengar dan pengiklan.

Selain jaringan, konvergensi media juga menjadi daya tarik tersendiri bagi radio. Bagaimanakah radio menyikapi persaingan yang kian ketat lewat jaringan dan konvergensi media saat ini.

Radio jaringan menjadi pilihan karena memiliki sejumlah kelebihan. Radio yang memiliki keterbatasan jangkauan siar, berkat jaringan keterbatasan tersebut bisa diatasi. Lewat jaringan siaran radio di suatu daerah dapat didengar di daerah lain. Begitu pula iklan di satu radio bisa didengar di radio-radio lain sesuai dengan keinginan pengiklan.

NETWORKING RADIO
Gajahmada Group --- Gajahmada FM, Imelda FM, Makhkota Cendrawasih ( Semarang)
Trijaya Group ---- Trijaya FM jkt, Smg, ARH Jkt, Prapanca Medan, SCFM.
Bens Radio ---- Krakatau Am, Gaswara FM, Metro FM Sby, -----punya alm. Benyamin S
Delta Female --- Delta FM Jkt, Sby, Delta FM Medan, Female FM Jkt, Bandung.
Surya Suara Mediatama – Hard Rock FM jkt, bandung, Sby, Bali. MTV Sky semua.
Rasika Group ---- Rasika FM, Borobudur FM, Amarta FM, Kendal Citra FM.
Suzana Group ---- Suzana FM, Suara Merdeka FM, Bahtera Yudha FM, Puspita FM dll)
Smart FM ---- Smart FM, Manado FM, Smart FM Smg dll
Dirgantara --- Makobu Malang , Kosmopolitan, Colors Radio, Radio Pesona dll.

Info tambahan dari ibu Metta - MNC Networks:
For Your Info :
Mercury FM tidak pernah tergabung dalam jaringan Trijaya .
saat ini Trijaya FM memiliki 11 Radio Jaringan mulai Medan sampai Manado
mempunyai adik radio Dangdut TPI di 6 Kota besar mulai Medan, Jakarta, Bandung, Tulungagung,Pekanbaru...
Demikian informasi ini semoga bermanfaat

Metta - MNC Networks


Radio dan Internet
Disamping perkembangan arus segmentasi dan positioning yang menjadi semakin ceruk, industri radio secara teknologi juga telah menyambut kehadiran siaran radio lewat satelit yang dikelola oleh World Space Management.

Pada sisi lain, seiring dengan merebaknya pertumbuhan industri internet, sejumlah stasiun radio mulai mengintegrasikan siarannya dalam jaringan internet, sehingga bisa diakses oleh
para pengguna internet secara global. Pelopornya antara lain Prambors FM, dan RRI Pro2 Jakarta.

Bagaimanapun juga, sinergi antara stasiun radio dengan internet, akan menawarkan sebuah bentuk siaran yang atraktif -multimedia.


Beberapa Istilah yang digunakan dalam proses pembuatan Iklan Radio:

FVO : Female Voice Over
MVO : Male Voice Over
SFX : Sound Effect
Anncr: Announcer
AM : Amplitude Modulation (25 miles)
FM : Frequency Modulation (50 miles)
Ad Lips, Jingle....etc

Jurnalistik PR

Pengertian Jurnalistik

Pengertian jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan praktis.

Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.

Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.

1. Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.

Informasi : News & Views

Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l. berita langsung (straight news), berita opini (opinion news), berita investigasi (investigative news), dan sebagainya.

Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai.

Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.

Penyusunan Informasi

Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.

Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:

1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.

2. Menguasai bidang liputan (beat).

3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

Teknis pembuatannya terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:

1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan.

2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.

3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan naskah.

4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia.

Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).

Penyebarluasan Informasi

Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha (Business Department) –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.

Media Massa

Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).

Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak (Printed Media), Media Massa Elektronik (Electronic Media), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.

Produk Utama Jurnalistik: Berita

Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature.

Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa.

Tahap-tahap pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)

2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.

3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Contoh Press Releasse

Call for Climate: Setelah Perundingan di Bali dan di Bangkok
For Immediate Release
22 April, 2008; 09:00

Pada peringatan Hari Bumi pada tanggal 22 April 2008 yang bertemakan ”A Call for Climate”, Pelangi Indonesia menegaskan bahwa semua pihak, terutama pembuat kebijakan, harus terlibat di dalam pengurangan laju dan dampak perubahan iklim. Masyarakat pun memiliki kewajiban untuk mendorong pemerintah membuat serta mengimplementasikan kebijakan yang mendukung kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Jakarta, 22 April 2008
Konferensi Bali Desember 2007 menghasilkan Bali Action Plan yang mengusung berbagai elemen sebagai pokok pembahasan negosiasi sampai periode komitmen pertama Protokol Kyoto yang berakhir pada tahun 2012. Bali Action Plan juga menyepakati pembentukan proses negosiasi baru dalam bentuk Ad hoc Working Groups on Long-term Cooperative Action (AWG-LCA) yang akan dilaksanakan secara paralel dengan kelanjutan proses Ad hoc Working Group on Further Commitments for Annex I Parties under the Kyoto Protocol (AWG).

Sebagai salah satu implementasi Bali Action Plan, diadakanlah Bangkok Climate Change Talks pada 31 Maret hingga 4 April 2008. AWG-LCA bertemu untuk menyusun rencana kerja hingga tahun 2009, mengingat pada tahun tersebut AWG-LCA harus sudah memiliki usulan-usulan aktivitas yang perlu dilakukan oleh negara maju dan berkembang untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Sementara itu, AWG menyepakati bahwa mekanisme pasar berbasis proyek yang diatur di dalam Protokol Kyoto, seperti CDM, akan tetap dijalankan untuk membantu negara-negara Annex I memehui target penurunan emisi mereka. Namun mekanisme-mekanisme fleksibilitas ini berfungsi sebagai alternatif/tambahan saja, sementara negara Annex I tetap harus menurunkan emisi di dalam negerinya sendiri juga.

Proses negosiasi ini akan dilanjutkan pada bulan Juni 2008 di Bonn, Jerman.

Pada peringatan Hari Bumi pada tanggal 22 April 2008 yang bertemakan ”A Call for Climate”, Pelangi Indonesia menegaskan bahwa semua pihak, terutama pembuat kebijakan, harus terlibat di dalam pengurangan laju dan dampak perubahan iklim. Masyarakat pun memiliki kewajiban untuk mendorong pemerintah membuat serta mengimplementasikan kebijakan yang mendukung kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Terhadap perkembangan isu perubahan iklim baik di tingkat nasional maupun internasional, Pelangi Indonesia menyatakan bahwa:

1. Lahirnya Bali Action Plan merupakan langkah awal yang penting untuk menentukan arah negosiasi. Perlu diakui bahwa selama proses negosiasi di Bali yang sangat alot, terjadi berbagai perubahan di dalam draft Bali Action Plan sehingga dokumen yang akhirnya disepakati relatif lebih ‘lunak’ dibandingkan draft-draft sebelumnya. Namun dokumen ini berhasil merangkum berbagai kepentingan pihak-pihak yang berbeda sehingga negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto (yaitu Amerika Serikat) mau bersifat fleksibel dan menerima keputusan ini. Selain itu, Bali Action Plan juga menunjukkan pengakuan akan pentingnya teknologi dan finansial, yang selama ini menjadi isu-isu ‘terpinggirkan’ di dalam kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

2. Keputusan di Bangkok bahwa mekanisme seperti CDM hanya menjadi kelonggaran bagi negara Annex I sangatlah krusial bagi perkembangan negosiasi perubahan iklim, termasuk yang terkait dengan isu mekanisme penurunan emisi GRK. Saat ini, banyak negara Annex I yang memanfaatkan mekanisme perdagangan karbon untuk memenuhi target penurunan emisi mereka dengan biaya murah di negara berkembang, namun upaya penurunan emisi mereka secara domestik tidaklah sepadan. Hal ini terbukti dari data UNFCCC yang menunjukkan bahwa emisi beberapa negara maju pada tahun 2005 malah meningkat dibandingkan emisi GRK mereka pada tahun 1990 (lihat data UNFCCC disini).

3. Untuk kegiatan CDM, harus dipastikan bahwa kualitas dan kuantitas CER yang dihasilkan sesuai dengan prinsip pembangunan lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, perlu diberlakukan batas maksimum jumlah CER yang boleh dijual sebuah negara untuk mengatasi tidak meratanya proyek CDM secara regional.

4. Saat ini tidak ada batasan maksimum penurunan emisi yang dapat dilakukan negara maju melalui berbagai mekanisme fleksibilitas termasuk CDM. Seharusnya sebagian besar upaya penurunan emisi oleh negara maju dilakukan di dalam negeri dan mekanisme fleksibilitas merupakan kelonggaran saja. Untuk itu, harus ada peraturan mengenai jumlah emisi minimal yang tereduksi secara domestik di negara Annex I sebelum mereka bisa mendapatkan tambahan penurunan emisi melalui mekanisme lain, semisal CDM.

5. Sumber dana adaptasi (Adaptation Fund) seharusnya bukan hanya berasal dari CDM, melainkan juga dari mekanisme fleksibilitas lain yang dilakukan antar negara-negara maju (International Emission Trading dan Joint Implementation). Selain itu, eksplorasi mengenai sumber pendanaan lainnya harus dilakukan berdasarkan polluter pays principle.

Pelangi Indonesia adalah sebuah lembaga nir-laba yang independen yang berperan sebagai lembaga kajian untuk mendorong kebijakan publik di bidang perubahan iklim, energi dan transportasi, dalam kerangka keadilan sosial dan keberlanjutan fungsi-fungsi lingkungan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Gustya Indriani
Manajer Program dan Informasi-Komunikasi
021 – 72801172
info@ pelangi.or.id

1.b
Kebijakan energi, transportasi, dan perubahan iklim perlu lebih sensitif terhadap isu gender
For Immediate Release

Kebijakan pelayanan publik yang sensitif gender diperlukan untuk menyetarakan peluang, kesempatan, dan fasilitas antara laki-laki dan perempuan, kata Direktur Eksekutif Yayasan Pelangi Indonesia Kuki Soejachmoen. "Masalah gender di sini bukan hanya mengedepankan perempuan, tetapi untuk memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam beraktivitas.”
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi dengan tema ‘Formulasi Kebijakan yang Sensitif Gender dalam Menjawab Tantangan Transportasi, Energi, dan Perubahan Iklim’
Pelangi mengadakan diskusi ini untuk memperkuat jaringan kerja, khususnya dalam bidang transportasi, energi, dan perubahan iklim, diantara pihak-pihak yang berkepentingan dalam gender dan pembangunan, yaitu lemabaga-lembaga pemerintah, non-pemerintah, akademik, sektor bisnis, serta lembaga donor. Kuki menambahkan, “Diharapkan pertemuan ini dapat menjadi salah satu langkah awal untuk secara bersama melakukan assessment mengenai pengarusutamaan gender dalam pembangunan di Indonesia.”
Pengarusutamaan gender vital dilakukan untuk mencapai kesejahteraan sosial yang merata karena saat ini perbedaan peran tradisional perempuan sering menempatkannya dalam posisi yang dirugikan.
Menurut Prianti Utami dari Yayasan Dian Desa, “Penggunaan energi terbesar di Indonesia adalah sektor rumah tangga dan sudah umum menjadi peran perempuan untuk bertanggungjawab atas pengadaan dan penggunaannya.” Mencari kayu bakar dan air, serta memasak umum menjadi tugas rumahtangga perempuan. Tersedianya sumber-sumber energi dengan lebih baik akan meringankan “tugas tradisional” perempuan dan bisa memberikan waktu lebih untuk aktivitas pendidikan dan kegiatan produktif.
Eka Melisa dari WWF-Indonesia menjelaskan proses negosiasi perubahan iklim internasional yang didominasi laki-laki. Padahal perubahan iklim berdampak lebih besar pada negara-negara berkembang dan paling dirasakan penduduk miskin yang sebagian besar adalah perempuan. Dampak perubahan iklim seperti bencana banjir dan kekeringan akan semakin memberatkan perempuan karena “sudah menjadi tugas mereka” untuk merawat keluarga. Selain itu, dalam sebuah bencana, umum terjadi sebagian besar korban adalah perempuan. “Karena ini diperlukan studi mengenai dampak perubahan iklim serta penanganannya, baik bagi perempuan maupun laki-laki,” lanjut Eka.
Minimnya keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan pembangunan juga berdampak pada kurangnya kenyamanan fasilitas transportasi bagi perempuan. “Kasus kejahatan dan pelecehan seksual merupakan masalah serius bagi perempuan,” jelas Khoirun Ni’mah dari Instran, “Selain itu struktur kendaraan kadang tidak aksesibel bagi konsumen, terutama anak dan perempuan.” Hal-hal tersebut membuat perempuan tidak bisa bergerak secara leluasa dan berpengaruh terhadap kesejahteraannya.
Eratnya gender dengan kesejahteraan yang merata membuat isu ini perlu lebih diperhatikan. Terutama karena perhatian terhadap kesetaraan gender masih minim meski Indonesia sudah memiliki beberapa perangkat hukum pendukung. Diantaranya, UU No. 7 Tahun 1984 sebagai instrumen untuk meratifikasi Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW), serta Inpres 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.

Press Releasse

Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto (2004) adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (PR) suatu organisasi/ perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut.


Meskipun semua press release yang dibuat PR memiliki format yang sama, sebenarnya memiliki perbedaan penekanan pada informasinya yaitu:

Basic Press Release mencakup berbagai informasi yang terdapat di dalam suatu organisasi/ perusahaan yang memiliki berbagai nilai berita untuk media lokal, regional atau pun nasional;
Product Release mencakup transaksi tentang target suatu produk khusus atau produk reguler lainnya untuk suatu publikasi perdagangan di dalam suatu industri;
Financial Release digunakan terutama dalam membina hubungan dengan pemegang saham.

Penulisan press release layak muat apabila cara menulisnya seperti halnya wartawan menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik (inverted pyramid). Dimulai dengan membuat lead/ teras berita/ kepala berita sebagai paragraf pertama yang mengandung unsur 5W + 1H (What: apa yang terjadi? Where: dimana terjadinya? When: kapan peristiwa tersebut terjad? Who: siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Why: mengapa peristiwa tersebut terjadi? How: bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?).

Penulisan dengan gaya piramida terbalik ini digunakan dengan alasan: Pertama, pembaca dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang singkat untuk mendapatkan berita-berita yang faktual. Kedua, redaksi media massa harus memotong Press Release tersebut tanpa mengurangi isi pokoknya. Ketiga, redaksi tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca keseluruhan Press Release. Sebelum redaksi memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka harus tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release itu (Cole dalam Soemirat dan Ardianto, 2004).

Setelah menulis lead sebagai paragraf pertama, kembangkan lead itu dalam paragraf kedua untuk menjelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu dijelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu dijelaskan. Kemudian masuk kepada tubuh berita. Penulisan dengan gaya piramida terbalik ini berarti menulis berita dari mulai yang sangat penting (lead) sampai kepada semakin tidak penting. Sedangkan judul diambil dari lead (berita yang sangat penting tadi).

Mappatoto (1993) menggambarkan struktur piramida terbalik dalam pembuatan siaran pers sebagai berikut:

prrr

Di sini dijelaskan bahwa judul berfungsi sebagai etalase berita yang harus ditulis dengan bahasa yang jernih sehingga tidak menimbulkan pengertian ganda. Baris tanggal adalah ruang untuk menunjukkan tempat berita dibuat dan tanggal pembuatan berita. Sebaris dengan “creditline” yang menunjukkan jati diri media. Alinea pertama dari berita disebut pusat perhatian maksimal atau teras, atau lead, atau intro dari berita yang dapat disarikan untuk dijadikan judul berita. Isi teras berisi jawaban semua unsur 5 W + 1 H (disebut teras formal) atau jawaban dari dua atau tiga unsur saja (teras informal). Sesudah teras bagian berikutnya disebut Tubuh Berita, tempat menguraikan lebih lanjut unsur-unsur tersebut. Latar berita merupakan keteranga yang akan memperjelas unsur “siapa, apa, dimana, mengapa, dan bagaimana”. Sedangkan bagian rangkuman sebenarnya merupakan latar yang berisi “catatan dibuang sayang” dari suatu peristiwa. Bagian ini dapat dipotong kalau ruangan tidak mengijinkan.

Austin (1996) menyarankan agar PR membaca surat kabar––lokal dan nasional––dan mempelajari gaya bahasa yang mereka gunakan. Tulislah siaran pers dengan gaya surat kabar yang akan dikirimi tulisan tersebut. Siaran pers yang ditulis harus meniru gaya artikel dalam surat kabar itu. Sebagai contoh bila mereka selalu mencetak nama lengkap gunakan nama lengkap dan bukannya singkatan.

Untuk menarik perhatian pembaca, Austin menjelaskan beberapa aturan dasar yang biasa digunakan wartawan untuk menarik perhatian pembaca. Aturan tersebut juga berlaku ketika menulis siaran pers, yaitu:

Memilih judul yang positif (aktif) dan bukannya pasif.
Paragraf pertama (lead) harus tajam dan ringkas; antara 12 sampai 20 kata merupakan ukuran yang ideal.
Usahakan supaya kalimat dan paragraf pendek-pendek.
Hindari kata yang berlebihan seperti “ini” dan “itu”, serta kata keterangan dan kata sifat yang tidak perlu. Anda tidak perlu mengatakan bahwa sesuatu “hebat” atau “fantastis”. Kalau itu sehebat yang anda nyatakan, maka akan jelas dengan sendirinya dari teks yang anda tulis.
Hindari kata-kata panjang karena kolom surat kabar sempit.
Hindari istilah khusus dan penggunaan singkatan.
Jawab enam pertanyaan ––siapa, mengapa, apa, bilamana, di mana dan bagaimana. Kalau anda tidak menjawab keenam pertanyaan ini maka siaran pers anda tidak berisi semua informasi yang diperlukan wartawan.
Jangan menulis awal, bagian tengah dan akhir. Masukkan semua butir yang penting pada awal siaran pers. Kalau artikelnya terlalu panjang mereka akan memotongnya dari bawah dan jika Anda meletakkan butir-butir yang paling penting pada akhir berita, maka bagian itu tidak akan termuat.
Tulislah berita dan bukan pandangan (harus berdasarkan fakta).
Selalu periksa kembali ejaan nama orang.
Ketiklah siaran pers hanya pada satu sisi kertas saja dengan spasi rangkap. Berikan margin yang cukup pada semua sisi halaman.
Selalu beri tanggal pada siaran pers.
Selalu cantumkan nama kontak dan nomor telepon di siang hari pada bagian bawah siaran.
Buatlah siaran pers sesingkat mungkin.

Berkaitan dengan press release Jefkins (2003) mengungkapkan hal-hal terpenting perihal pers yang harus diketahui oleh seorang praktisi PR:

Kebijakan editorial. Hal ini mengungkapkan pandangan dasar dari suatu media yang dengan sendirinya akan melandasi pemilihan subjek-subjek yang akan dicetak atau yang akan diterbitkannya. Selain itu aturan keredaksian dan aturan kewartawanan juga perlu diketahui PR dalam menulis dan mengirimkan press release.
Frekuensi penerbitan. Setiap terbitan punya frekuensi penerbitan yang berbeda-beda, bisa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Hal itu perlu diketahui oleh para praktisi PR, sehingga dapat menyesuaikan diri dalam pembuatan press release.
Tanggal/tenggat terbit. Kapan tanggal dan saat terakhir sebuah naskah harus diserahkan ke redaksi untuk penerbitan yang akan datang? Hal ini ditentukan oleh frekuensi dan proses percetakannya. Hal ini penting diketahui praktisi humas karena kerap kali siaran pers yang dikirimkan tidak bisa termuat karena terganjal oleh tenggat terbit.
Proses percetakan. Hal ini wajib diketahui oleh praktisi humas sehingga pemuatan press release bisa sesuai dengan yang hiharapkan.
Daerah sirkulasi. Apakah jangkauan sirkulasi dari suatu media itu berskala lokal, pedesaan, perkotaan, nasional atau internasional. Hal ini dinilai sangat penting agar pesan yang disampaikan efektif dan efisien.
Jangkauan pembaca. Berapa dan siapa saja yang membaca jurnal atau media yang bersangkutan? Seorang praktisi PR juga dituntut untuk mengetahui kelompok usia, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, minat khusus, kebangsaan, etnik, agama, hingga ke orientasi politik dari suatu khalayak pembaca media.
Metode distribusi. Praktisi PR juga perlu mengetahui metode-metode distribusi suatu media, apakah eceran atau langganan. Kemudian ihwal tiras juga patut diketahui dalam upaya efektivitas dan efisiensi komunikasi yang dijalankan.

Abdullah (2000) mengatakan bahwa yang dinomorsatukan oleh wartawan atau redaktur dalam menilai sebuah peristiwa yang akan menjadi berita adalah nilai jurnalistiknya. Hal serupa diberlakukan pula kepada rilis yang masuk yang dikirimkan oleh lembaga humas, atau materi sebuah jumpa pers, juga kegiatan khusus (special event) hingga hasil wawancara dengan narasumber. Meskipun nilai jurnalistik masing-masing media relatif berbeda, para praktisi media massa di seluruh dunia memiliki patokan unsur-unsur yang memiliki nilai jurnalistik, yaitu: aktualitas, kedekatan (proximity), penting, keluarbiasaan, ketegangan, konflik atau pertentangan, seks, kemajuan, emosi, dan humor. Kemudian ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengiriman press release:

Kirimkan secepat mungkin. Artinya, jika kegiatan berlangsung hari itu, kirimkan hari itu juga. Jangan menunda hingga esok harinya, kecuali jika pelaksanaannya adalah malam hari.
Jika pengirim siaran pers sudah mengenal nama wartawan sesuai bidangnya, tujukanlah pada wartawan tadi.
Pengiriman bisa pula melalui faksimili (atau e-mail).
Jika melampirkan foto atau cetakan berwarna atau contoh produk, lebih baik melalui kurir.
Konfirmasikan kembali melalui telepon, apakah siaran pers tadi sudah diterima atau belum.

Adakalanya siaran pers ini melengkapi acara jumpa pers atau konferensi pers sehingga para kuli tinta tidak salah mengutip pernyataan atau data yang ada. Karena itulah menurut Abdullah (2000) ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan konferensi pers atau jumpa pers:

Jangan mengundang wartawan secara mendadak karena biasanya wartawan sudah memiliki jadwal kerja yang padat.
Hargailah waktu wartawan, jangan menunda waktu yang telah dijadwalkan.
Jangan mengundurkan waktu hanya karena ada wartawan yang belum datang.
Wartawan paling menyukai acara jumpa pers pagi hari.
Hindari jumpa pers pada hari libur.

Jurnalistik

Pengertian Jurnalistik

Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan praktis.

Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.

Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.

1. Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.

Informasi : News & Views

Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l. berita langsung (straight news), berita opini (opinion news), berita investigasi (investigative news), dan sebagainya.

Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai.

Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.

Penyusunan Informasi

Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.

Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:

1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.

2. Menguasai bidang liputan (beat).

3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

Teknis pembuatannya terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:

1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan.

2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.

3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan naskah.

4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia.

Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).

Penyebarluasan Informasi

Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha (Business Department) –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.

Media Massa

Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).

Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak (Printed Media), Media Massa Elektronik (Electronic Media), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.

Produk Utama Jurnalistik: Berita

Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature.

Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa.

Tahap-tahap pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)

2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.

3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Media Radio

Aspek-aspek dalam sebuah iklan:
-Pilihan Media
-Pilihan Waktu
-Pilihan Tempat
-Pilihan Ukuran
-Pilihan Frekwensi
-Pilihan Daya Tarik/kreatifitas


RADIO di Indonesia
Amerika Serikat hanya 13.000 radio ( Cakram edisi khusus Radio )

PRSSNI 800 anggota
ARSI 50 anggota
RSPD 150-an anggota
9000 lebih - RKPD, STRADA, Radio Gelap


Sedikit Brief ^^
Persaingan di industri radio yang begitu ketat bukan hanya terjadi saat ini. Jumlah radio meningkat dari sekitar 800 pada tahun 2000 menjadi sekitar 1.800 stasiun radio pada 2007 termasuk radio komunitas, radio pemerintah daerah serta radio tak berizin. Sayangnya, jumlah radio yang bertambah tidak diikuti dengan penambahan
persentase kue iklan. Ketika televisi meraih kue iklan nasional di atas 60 persen, selama tiga tahun berturut-turut perolehan iklan radio berada di angka lima persen dari kue iklan nasional.
Dari jumlah radio yang ada, hanya sekitar 20 persen yang hidup sejahtera.



Ada tiga buah alasan yang menjadi faktor-faktor yang mendukung siaran radio, antara lain adalah :

1.Radio siaran bersifat langsung
Pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit. Jika dibandingkan dengan penyiaran pesan melalui surat kabar, brosur, pamflet atau media cetak lainnya yang selain lama prosesnya juga tidak mudah menyebarluaskannya

2.Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan
Radio siaran mempunyai sifat yang cukup luas menjangkau daerah manapun.
Hal ini tercantum dalam dalam salah satu karakter radio sebagai coverage area luas.
Teknologi yang digunakan sangat memungkinkan mengatasi hambatan geografis, cuaca maupun waktu.
Apalagi dengan perkembangan teknologi satelit yang semakin membuat penyebaran siaran radio menjadi lebih mudah sehingga hal ini bisa memungkinkan terjadinya mass distributor
yaitu siaran radio dapat dinikmati oleh banyak pendengar bersama dan serentak, dan hal ini tidak mungkin dilakukan oleh media cetak.

3. Radio siaran memiliki daya tarik
Radio mempunyai unsur daya tarik tersendiri karena ada tiga hal yang menyebabkannya demikian, antara lain : a.kata-kata lisan (spoken words); b.musik (music); c.efek suara (sound effect)

Dari ketiga hal diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kata-kata lisan dapat membangun efek theatre of mind. Radio hanya menampilkan suara, sehingga bisa menumbuhkan akibat lain bagi pendengarnya, yaitu imajinasi.
Imajinasi yang biasanya muncul di benak pendengar adalah permainan sound effect yang bisa menciptakan suasana visual pendengarnya. Selain itu pengaturan musik pada siaran radio diharapkan dapat lebih memikat pendengarnya mengingat radio adalah media selintas dengar maka penyampaian informasinya harus banyak menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarnya


Pentingkah Iklan Radio?
Dari masa ke masa, peranan radio selalu penting. Bermunculannya berbagai media elektronik, termasuk maraknya Internet pun, tidak menenggelamkan radio sebagai salah satu media pilihan konsumen.

Karenanya, iklan di radio tetap perlu untuk dipertimbangkan dalam integrated marketing communication (IMC) sebuah brand campaign.

Kelebihan lain dari radio adalah lebih singkatnya waktu untuk mempersiapkan
materi iklan. Materipun bisa dikemas/dibawakan dengan gaya bahasa sedemikian rupa sehingga sesuai dengan selera pendengar lokal.

Iklan radio yang efektif adalah yang mampu melibatkan pendengarnya.
Engagement bisa diperoleh dari pemilihan kata-kata yang menarik atau humoris, dari
komponen musik dan dari sound effect lainnya.

Adakalanya, radio setempat juga menawarkan jasa untuk membacakan script iklan oleh penyiarnya. Ini bagus, karena mampu menepis kebosanan pendengar yang lelah dijejali iklan yang bertubi-tubi. Dengan gaya tersendiri, penyiar membacakan script iklan dengan renyah
dan dibumbui cerita-cerita keseharian, sehingga lebih merasuk ke benak pendengar.

Hanya saja, harus tetap dilakukan suatu monitoring khusus, untuk meyakinkan bahwa penyiar tidak terlalu jauh memodifikasi script yang dikemas untuk brand.

Karena harganya yang relatif lebih murah, iklan radio bermanfaat untuk meningkatkan frekuensi eksposure sebuah campaign. Dengan tingginya frekuensi, awareness terhadap pesan yang disampaikan melalui media radio akan dengan cepat dibangun.

Yang perlu diperhatikan adalah adanya sinergi antara pesan brand yang disampaikan lewat media radio dengan pesan brand yang disampaikan di media lainnya.

Jangan sampai masing-masing media menyampaikan hal yang tidak berhubungan, bahkan bertentangan.


Kelebihan Media Radio
-Murah (biaya produksi dan placement)
-Ketajaman Penetrasi ( sinyal kuat pendengar dari jarak jauh)
-Waktu Transmisi tak terbatas ( mengudara 24 jam)
-Imajinatif ( suara/vocal, musikal)
-Tidak memerlukan perhatian terfokus ( sambil berkendara dll)
-Bersifat Mobile ( bisa dibawa kemana saja)
-Teman Setia ( teman rasa sepi )
-Pengganti televisi ( tidak bisa lihat televisi )
-Media Intrusif ( efektif memutuskan, menyela info baru )
-Bukan media musiman ( memiliki pendengar tanpa terpengaruh musim)
-Sub-urban coverage ( jangkauan yang tidak terjangkau tv, media cetak)

Kelemahan Media Radio
-Lack of pictures (pengiklan tidak bisa demonstrasikan produknya)
-Radio menyiarkan iklan sekilas (perlu pengulangan)
-Bersifat terbagi ( pengiklan tumpang tindih menjangkau pasar)
-Local Area service ( menjangkau daerah tertentu tergantung radionya)
-Sulit dimonitor.

Kiat membuat iklan radio
-Buatlah pendengar “melihat” apa yang anda sampaikan
-Gunakan kata-kata sederhana biasa terdengar setiap hari
-Hindari kata-kata salah dengar atau salah arti
-Gunakan Sound Effect (SFX) produk yang sedang “Action”
-Ramukan jingle,dialog, penyiar, SFX, musik sefektif mungkin.
-Sesuaikan dengan gaya station radio yang dipilih
-Variasikan tema jingle bisa nge’rock, dangdut, R&B, pop, dll
-Adlips (berita/iklan dari suara penyiar)
-Spot promo (iklan promosi produk)
-Wawancara langsung .

Menilai iklan radio yang baik
(jeanny hardono---Dentsu )
1. Apakah Idenya sudah efektif untuk radio ???--------banyak ide visual dipaksakan menjadi iklan radio .
2. Apakah cukup relevan basik dengan pesan maupun target audience?
3. Apakah cukup Radikal ? Bisa menonjol iantara hiruk pikuk iklan dan acara radio ?
4. Crafting Copy yang cerdas (edit, edit, edit…..sampai perfect…).

SEGMENTASI RADIO
Ardan ( hiburan )------ Remaja (15-24 th)
ARH (hiburan & info)------ Profesional 25 – 35 th)
Colors Radio ( Musik Unik + Hiburan)---- Umum 20-30 th
Cosmopolitan ( Gaya Hidup, Bisnis)------Wanita 28 – 30 th
ELshinta ( Berita/Informasi)------Politisi , umum SES A,B.
Female ( Gaya hidup + Hiburan)-----Wanita SES A, B
Hard Rock (Gaya Hidup + Hiburan)------Anak Muda 20-30 SES AB
SC FM ( Informasi, GH, Hiburan) ------Umum 25 – 35 th.
Suara Surabaya ( Berita dan Informasi)---- Umum 25 – 35 th SES A,B
Pas FM ( Bisnis)----Prefesional 25 – 35 th SES AB.
OZ ( Hiburan, Gaya Hidup)-----Anak Muda 14 – 29 th SES B-, A+
MTV on the sky ( Gaya Hidup)------ 15 -23 th, SES A, B.
Mercury ( Informasi, infotaintment)----- SES tertentu, Umum, SES B+

Daya Tarik Radio
Di luar rumah ??
(Riset Cakram edisi Radio 2004)
BANDUNG
• Rumah ( 86 %)
• Mobil ( 3 %)
• Tempat kerja ( 1 %)
• Tempat Lain ( 11 %)
JAKARTA
• Rumah ( 79 %)
• Mobil ( 4 %)
• Tempat kerja ( 6 %)
• Tempat Lain ( 11 %)

SEGMENTASI RADIO di SURABAYA
Colors Radio (hiburan Anak muda) ------- Casual ‘n Fun, Sex Room
DJ FM Radio ( Hiburan Anak Muda) ---- Wake Up Get Up, Time Traxx.
EBS FM ( Musik dan Informasi)--- Hot 40, Agenda Pagi, Afternoon Show
Global FM ( Radio Keluarga) ---- Global evergreen, Global Mandarin.
Hard Rock ( Hiburan Anak Muda) --- Drive’n Jive, Guys Talk, Rock The Night.
Kota ( Radio Dangdut)---- Seputar Kota, Dendang Surabaya, Dangdut Mania.
Mercury ( (Berita dan Hiburan) --- Mercury Hot News, Mercury Oldiest.
SCFM ( Berita dan gaya HIdup)---- Indonesia First Channel, SurabayaFC.
Suara Surabaya ( Radio Informasi)--- Kelana Kota, Dialog Interaktif.
Suzana ( Hiburan dan Berita Ringan)– Opini Pagi, Tria Burulu, Suegele lek.


Radio Jaringan di Indonesia

Jaringan merupakan salah satu konsep yang diusung radio-radio swasta guna merebut hati pendengar dan pengiklan.

Selain jaringan, konvergensi media juga menjadi daya tarik tersendiri bagi radio. Bagaimanakah radio menyikapi persaingan yang kian ketat lewat jaringan dan konvergensi media saat ini.

Radio jaringan menjadi pilihan karena memiliki sejumlah kelebihan. Radio yang memiliki keterbatasan jangkauan siar, berkat jaringan keterbatasan tersebut bisa diatasi. Lewat jaringan siaran radio di suatu daerah dapat didengar di daerah lain. Begitu pula iklan di satu radio bisa didengar di radio-radio lain sesuai dengan keinginan pengiklan.

NETWORKING RADIO
Gajahmada Group --- Gajahmada FM, Imelda FM, Makhkota Cendrawasih ( Semarang)
Trijaya Group ---- Trijaya FM jkt, Smg, ARH Jkt, Prapanca Medan, SCFM.
Bens Radio ---- Krakatau Am, Gaswara FM, Metro FM Sby, -----punya alm. Benyamin S
Delta Female --- Delta FM Jkt, Sby, Delta FM Medan, Female FM Jkt, Bandung.
Surya Suara Mediatama – Hard Rock FM jkt, bandung, Sby, Bali. MTV Sky semua.
Rasika Group ---- Rasika FM, Borobudur FM, Amarta FM, Kendal Citra FM.
Suzana Group ---- Suzana FM, Suara Merdeka FM, Bahtera Yudha FM, Puspita FM dll)
Smart FM ---- Smart FM, Manado FM, Smart FM Smg dll
Dirgantara --- Makobu Malang , Kosmopolitan, Colors Radio, Radio Pesona dll.

Info tambahan dari ibu Metta - MNC Networks:
For Your Info :
Mercury FM tidak pernah tergabung dalam jaringan Trijaya .
saat ini Trijaya FM memiliki 11 Radio Jaringan mulai Medan sampai Manado
mempunyai adik radio Dangdut TPI di 6 Kota besar mulai Medan, Jakarta, Bandung, Tulungagung,Pekanbaru...
Demikian informasi ini semoga bermanfaat

Metta - MNC Networks


Radio dan Internet
Disamping perkembangan arus segmentasi dan positioning yang menjadi semakin ceruk, industri radio secara teknologi juga telah menyambut kehadiran siaran radio lewat satelit yang dikelola oleh World Space Management.

Pada sisi lain, seiring dengan merebaknya pertumbuhan industri internet, sejumlah stasiun radio mulai mengintegrasikan siarannya dalam jaringan internet, sehingga bisa diakses oleh
para pengguna internet secara global. Pelopornya antara lain Prambors FM, dan RRI Pro2 Jakarta.

Bagaimanapun juga, sinergi antara stasiun radio dengan internet, akan menawarkan sebuah bentuk siaran yang atraktif -multimedia.


Beberapa Istilah yang digunakan dalam proses pembuatan Iklan Radio:

FVO : Female Voice Over
MVO : Male Voice Over
SFX : Sound Effect
Anncr: Announcer
AM : Amplitude Modulation (25 miles)
FM : Frequency Modulation (50 miles)
Ad Lips, Jingle....etc