Rabu, 13 Juli 2011

Konsep Employee Relations

Pegawai (pekerja) di dalam sebuah organisasi merupakan aset yang sangat penting, dan dalam kegiatan Wallas dikenal dengan hubungan internal (employee relations), yaitu publik yang terdiri dari para pekerja (pegawai) yang menjadi bagian nama dari unit usaha, organisasi, atau instansi itu sendiri.Dalam kaitan ini maka pejabat pranata humas adalah salah satu dari aset tersebut yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan kehumasan, dalam hal ini di LIPI.

Menurut Frank Jalkins hubungan publik internal tersebut sama pentingnya dengan hubungan masyarakat eksternal, karena kedua bentuk humas tersebut diumpamakan sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait satu sama lain.

Efektivitas humas internal akan memerlukan suatu kombinasi:
1) Sistem manajemen yang sifatnya terbuka (open management);
2) Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para pegawainya.

Kemampuan manajer humas, yang memiliki keterampilan manajerial (managerial skill) serta berpengalaman atau mendapat dukungan kualitas sumber daya manusia, pengetahuan (knowledge) media dan teknis komunikasi. Hal-hal Baru yang belum dimiliki bertujuan membantu orang yang mempelajarinya, dan untuk membetulkan serta mengembangkan pengetatahuan dan kecakapan yang sudah ada. Perencanaan bertujuan menyamakan pengertian dan pemahaman tenting suatu permasalahan.

Definisi ilmu pengetahuan menurut Soerjono Soekamto adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematik, menggunakan pemikiran dan pengetahuan yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya (Soekamto, 1989). Definisi ilmu pengetahuan dipandang 2 sudut, yaitu:
1) Sudut pandangan populer adalah ilmu pengetahuan merupakan suatu pendekatan sistematik yang dijelaskan dengan bahasa teknik.
2) Sudut pandang profesional adalah ilmu pengetahuan merupakan penggunaan observasi setepat-tepatnya secara sistematik dan logis sebagai usaha untuk mendukung atau menolak penjelasan yang mungkin dari fenomena alam (Aliff, 2004).

Berbicara mengenai profesionalisme, maka kita akan dihadapkan pada perencanaan kegiatan dan program yang matang. Bila perencanaan program telah disusun suatu organisasi baik yang komersial ataupun nonkomersial, kemudian membentuk susunan personalia dan pembagian tugasnya. Langkah berikutnya adalah menugaskan pelaksana dan staf organisasi termasuk pejabat, praktisi humas untuk aktif bekerja sama inewujudkan tujuan humas dalam mengelola hubungan organisasi dan publik di lingkungan organisasinya. Fungsi menggerakkan (actuating) sering disebut juga leading (memimpin),directing (mengarahkan), atau motivating (memotivasi). Apabila fungsi perencanaan dan pengorganisasian banyak menyangkut aspek-aspek abstrak daripada proses manajemen, maka kegiatan menggerakkan itu langsung menyangkut dorongan (motivasi) dan partisipasi organisasi orang-orang dalam pimpinan yang terarah. Penggerakkan humas bukanlah sekadar menggiatkan kemampuan dan keahlian mekanisme kerja humas dalam tahapan proses, seperti pengumpulan data, perencanaan, komunikasi, dan evaluasi, ataupun hanya meliputi kegiatan komunikasi (communicating) humas itu sendiri. Lebih daripada itu, yakni menggerakkan secara manajerial, guna mencapai pendapat umum dan saling pengertian antara organisasi dan publik. Oleh karena itu, tujuan dan sasaran organisasi serta lingkup kegiatan humas penting dipahami dalam rangka fungsi menggerakkan proses manajemen suatu organisasi secara nienyeluruh. Secara keseluruhan kegiatan tersebut sangat membutuhkan sumber daya manusia yang andal sehingga tujuan kegiatan dapat tercapai sesuai dengan harapan. Berkaitan dengan itu diperlukan media yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan sumber daya manusia tersehut. Pranata humas sebagai jabatan fungsional tentu ke depannya diharapkan sebagai suatu profesi yang dapat meningkatkan profesionalismenya.

Humas pemerintah, cenderung menghendaki adanya perubahan dalam proses kegiatan kehumasan. Tentunya karena menyangkut profesionalisme akan sangat tergantung pada sarana yang ada (sumber daya manusia, fasilitas, dan dana). Mudah-mudahan apa yang diharapkan dapat tercapai ke depan.

Jalur fungsional pranata humas harus dilengkapi dengan kegiatan yang bersifat meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya dalam bentuk pelatihan-pelatihan sebagai tambahan pengetahuan, keahlian/ keterampilan yang akan mengubah sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Kompetensi akan membedakan pengetahuan kerja (job knowledge) semata-semata dengan perilaku seorang anggota di dalam organisasi, khususnya pejabat pranata humas.
Empat tahap komunikasi yang efektif bagi kegaitan kehumasan, mempunyai kekuatan tersendiri dari riset humas (fact finding) sampai pada evaluasi kegiatan.
Contoh kegiatan kehumasan adalah bagaimana penyelenggaraan sebuah pameran dengan mekanisme dan prosedur yang telah ditentukan, karena harus melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang ada di LIPI (koordinasi hierarkis) secara vertikal maupun horizontal.

Masalah media relations, yaitu bagaimana membangun jaringan kerja dengan media, karena bagi suatu organisasi atau lembaga sangat penting menggunakan media massa untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, dan ini adalah cara terbaik untuk membangun citra positif dari suatu lembaga atau organisasi.
Kegiatan kehumasan yang harus dilakukan oleh pejabat pranata humas itu sendiri tidak bisa dipisahkan dari kegiatan-kegiatan manajerial atau struktural karena jabatan pranata humas mempunyai tugas utama membantu manajemen dalam rangka membangun citra positif instansinya, dalam hal ini LIPI. Adalah sangat tidak benar apabila kita menjadi tidak disiplin setelah menjadi pejabat fungsional pranata humas, karena pranata humas adalah jabatan fungsional yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas kehumasan. Profesionalisme seorang pejabat pranata humas dalam pelaksanaan tugasnya tidak lepas dari kemampuan para pejabat pranata humas itu sendiri. sehingga siapa pun yang menjadi pejabat pranata humas harus selalu meningkatkan kemampuannya dengan membaca dan mengikuti pelatihan-pelatihan kehumasan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar